Sunday, 20 November 2011

Story of Group 10: Goes to Panti Asuhan Bina Insani

                












Awal dari perjalanan AMSA kami dimulai dari pembagian kelompok kecil dan mendapatkan satu proker. Prokernya adalah membuat acara di sebuah panti pada hari Sabtu, 22 Oktober 2011. Acaranya bebas, intinya kita membuat warga panti tersebut senang. Kita dikasih waktu 1 minggu untuk persiapan acaranya. Kelompok kita kelompok 10, kita catet nomer hp tiap-tiap anggota di kertas trus dikasih ke ketua dan kakak pembimbing. Kita belum tau nama panti yang mau dibuat acaranya karena masih blm dikasih tau sama kakak AMSAnya.
                Rapat pertama kelompok 10 untuk mbahas acara tu hari senin tanggal 17 jam 5 sore di lobi RK. Di rapat pertama itu kita bagi panitia mulai dari panitia acara, bendahara, sekretaris, usaha dana dll. Awalnya mendapatkan panti dharma retnaning putra.Tapi kita belum tau panti kayak apa yang kita dapetin. Akhirnya kita nyoba cari i internet, dan dapet nomer telponnya sama alamatnya. Sore itu juga kita telpon pantinya, tapi gak diangkat. Kita coba berkali-kali tetep gak diangkat. Dan kita memutuskan untuk langsung survey ke pantinya hari selasa tgl 18. Yang survey hanya beberapa anak aja dari GK karena anak PD masih kuliah. Dan kita mutusin untuk jualan juga karena kalau urunan memang terlalu banyak jumlahnya. Untuk modal awal jualan kita urunan Rp 10.000,00 dan terkumpul Rp 110.000,00. Nanti keuntungannya untuk beli konsumsi sama kenang-kenangan untuk pantinya. Memang rapat pertama itu gak semua anak dateng karena ketuanya salah nyatet nomer hp anggota-anggotanya jadi smsnya ada yang gak sampek.
                Rapat kedua hari selasa tanggal 18 jam 5 di lobi RK. Hari itu jualan kita habis terjual kecuali minumannya. Tapi keuntungannya gak sebrapa. Malah cuma balik modal, jadi besoknya kita jualan lagi tapi harganya gila-gilaan. Kita ambil untung hampir 2x lipat harga belinya, sebenernya itu ide dari salah satu anggota kelompok kita. Karena waktunya mepet dan takut gak dapet dana yang cukup jadi jualnya asal. Di rapat kedua itu kita dapet info pantinya. Ternyata itu sekolah SLB dan pantinya ada acara sendiri pas hari sabtu, jadi kita masih belum dapet panti yang jelas. Dan kita bikin acara yang sifatnya masih opsional, kita kumpulin semua ide-ide dari anggota karena kita belum tau dapet panti asuhan atau panti wredha. Tapi kita dapet panti cadangan, namanya panti asuhan bina insani dan anak-anaknya mulai dari TK sampai mahasiswa. Rapat kedua selsai sekitar jam setengah 8 malem.
                Rapat ketiga dilaksanain hari rabu tanggal 19 jam 5 di lobi RK, yang rapat cuma anak GK, PD Inter 2011, PD reg 2010, kenapa yang PD reg 2011nya ga ikutan rapat? Soalnya hari jumat itu tentamen, jadinya kakak pembimbingnya nyuruh kita untuk tidak mengikuti rapat. Dari hasil rapat, Cuma menghitung hasil jualan, dan membahas acara apa aja yang akan dilakuin. Karna peserta rapatnya itu dikit banget, jadi ya ga banyak ide-ide yang didapat. Tapi dari sini tuh udah ada beberapa pilihan untuk games apa yang mau ditampilin, makanan yang mau kita kasih ke anak-anak panti, trus sama hadiah yang didapat dari permainan tersebut. Karna hari jumat itu anak PD reg 2011 ada tentamen, GK ada ujian dan PD reg 2010 ada ujian, maka rapat hari kamis tidak dilaksanakan.

                Hari jumat tanggal 21 jam 5 di lobi RK kita ngadain rapat terakhir karena sabtunya udah acaranya. Hari jumat itu udah dapet acaranya dan kita pastiin dengan buat rundown acara untuk besok. Dan uang jualan kita juga udah cukup untuk beli konsumsi sama kenang-kenangan untuk pantinya. Kita mau ngasih sembako ke panti untuk kenang-kenangannya, jadi malem itu semua keperluan untuk acaranya dibeli.
                Panti yang kita dapet adalah Panti Asuhan Bina Insani yang letaknya di Godean (jauh loh), panti ini sebelumnya sudah di survey terlebih dahulu oleh kakak-kakak PD reg 2010. Panti Asuhan Bina Insani adalah panti asuhan yang diurus oleh Pak Teguh, disini terdapat kurang lebih 45 anak. 25 putri, dan sisanya putra. Anak-anak ini ada yang masih TK, SD, bahkan ada yang sudah kuliah. Pani asuhan ini sangatlah Islami, semua anak perempuan memakai kerudung. jadi sebenernya, ada dua pondok, yaitu satu pondok untuk putra, satu pondok untuk putri, nah yang kita jadiin tempat acara yaitu pondoknya putra. Katanya sih pondok putri ga jauh dari pondok putra. Hebat loh yang cowo-cowo di sana, pas survey, mereka lagi pada masak. Padahal yang perempuan aja belum tentu bisa masak. Jadi ternyata di sini tuh kalo mau makan emang harus masak dulu, dan masaknya itu giliran, bersih-bersihnya juga giliran. Rajin-rajin ya mereka.
 Sebelum ke panti, kita kumpul di kampus dulu sekitar jam 11, acara di pantinya jam 3 sampai jam 5 karena kalo pagi, anak-anak di panti asuhan itu masih pada sekolah dan kuliah. Siang itu kita masih ada barang-barang yang belum kebeli, jadi harus nyari dulu sebelum berangkat. Kita berangkat ke panti jam setengah 2 buat nentuin games-gamesnya bakal dilakuin dimana. Sampai di panti jam 2 lebih.  Dan kita langsung buat kotak untuk games ular tangga di tanah depan pantinya. Selesai persiapan games ular tangga, kita nunggu anak-anaknya pada pulang dari sekolah. Dan ternyata acaranya molor sampai jam setengah 4. Jam setengah 4 itu kita baru pembukaan, dilanjutin dengan ngasih materi cuci tangan, gizi seimbang sama dressing and bandaging. Anak-anaknya kita bagi kelompok-kelompok kecil biar lebih efisien ngasih materinya dan anak-anaknya bisa lebih paham. Seru banget pas kita semua ngasih materi, semua anak panti ingin mencoba dan mendengarkan dengan seksama setiap ucapan yang kita omongin. Apalagi pas dressing and bandaging, banyak banget anak-anak yang mau nyoba gimana caranya dressing and bandaging yang baik. Bahkan mereka sampe nanya-nanya gitu. Pas ngasih materi, kita bagi konsumsi susu kotak sama roti bolu kukus. Keliatan banget disini, semua anak pantinya seneng gitu pas kita ngasih makanan, ga cuma susu dan bolu kukus loh, kita juga ngasih cemilan gitu. Setelah ngasih materi, kita lanjut ke games ular tangga. Anak-anak panti dibagi menjadi 4 kelompok besar. Di games itu, kita ngasih beberapa pertanyaan ke anak-anaknya tentang materi yang tadi udah disampaikan. Anak-anaknya banyak yang paham sama materi yang kita kasih karena mereka bisa jawab dengan benar. Ga Cuma materi juga siihh, ada beberapa games kecil yang kita masukan dalam permainan ini. Seru deh, mereka keliatan antusias untuk menjalani permainan ular tangga ini. Di sini, pemenang dari games ular tangga itu kita kasih hadiah juga. Selesai games itu, kita ke acara penutupan. Acara penutupannya diisi dengan ngasih hadiah ke pemenang games ular tangga yang diwakili dari anggota paling kecil dari setiap kelompok dan diawali dengan menyanyi bersama-sama, lalu ada kesan pesan dari perwakilan panti  sama ngasih kenang-kenangan ke pantinya. Sebelum pulang, kita juga dikasih nyanyian gitu dari anak-anak pantinya, judulnya gatau apa sih, tapi kaya Sholawatan gitu. Bagus deh lagunya. Pak teguh cerita banyak tentang bagaimana anak-anak ini bisa di panti asuhan, jadi ada salah satu anak, dia masih keciiil banget deh, dia disuruh sama orang tuanya untuk menghasilkan uang sebesar 30 ribu sehari di jalan ramai. Bayangkan kalo kita disuruh nyari 30 ribu sehari gitu. Ga kebayang banget rasa. Trus katanya kalo anak itu ga berhasil ngumpulin uang 30 ribu sehari, atau misalnya kurang gitu, ayahnya bakalan mukulin dia. Kasian yaaaa. Padahal masih kecil, tp udah dapet perlakuan yang ga bagus. Makanya Pak teguh mengambil anak itu dan membawanya ke Panti Asuhan Bina Insani. Setalah Pak Teguh cerita dan menutupnya dengan doa, akhirnya kita pamitan sama anak-anak dan pengurus pantinya dan sebelum pulang kita foto bareng anak-anak panti. Mereka senang kita bisa main kesana dan bisa berbagi sedikit ilmu yang kita punya. Acaranya selesai tepat jam 5. Trus kita balik ke kampus. Sampai di kampus ternyata kita diwawancara lagi sama kakak pembimbing kelompoknya. 

Story of Group 8: Goes to Panti Wredha Abiyoso




KUNJUNGAN KE PANTI WREDA ABIYOSO
            Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2011, kami pergi mengunjungi salah satu panti wreda atau panti jompo yang ada di daerah Yogyakarta, yaitu Panti Wreda Abiyoso yang terletak di daerah Kaliurang. Pukul 07.30 kami berkumpul di Taman Medika Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, lalu kami berangkat pada pukul 08.30. Kami sampai di sana kira-kira pukul 10.00. Lalu kami bertemu dengan perwakilan dari kepengurusan Panti Wreda Abiyoso dan diberi banyak informasi mengenai tempat tersebut. Pelayanan yang diberikan oleh Panti Wreda Abiyoso ternyata tidak hanya untuk mereka yang tinggal di panti ini, melainkan kepada seluruh lansia yang ada di sekitar daerah panti. Ada program daycare, diperuntukkan bagi lansia yang masih sanggup untuk bekerja dan masih memiliki keluarga atau tempat tinggal, mereka dapat mengikuti rangkaian acara yang diadakan oleh panti ini. Lalu ada program homecare, diperuntukkan bagi lansia yang sudah bedrest atau tidak bisa bergerak terlalu banyak lagi namun masih mempunyai keluarga yang mau mengurusnya. Panti ini akan mengirimkan sembako serta dokter untuk kesehatan jasmani dan jiwanya sebanyak 2 kali selama sebulan. Ada lagi program menginap sementara, diperuntukkan bagi lansia yang ditinggal oleh keluarganya untuk beberapa waktu. Lansia dapat dititipkan di panti ini, lalu apabila urusan keluarganya sudah selesai, maka lansia boleh diambil kembali. Lansia yang dirawat di panti ini pun ada yang membayar dan ada juga yang tidak membayar. Perbedaan antara yang membayar dan tidak membayar hanya terletak pada lansia yang membayar akan memperoleh seorang pengawas, yang akan mencucikan baju, alat makan, serta membantu lansia untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Sedangkan bagi mereka yang tidak membayar, mereka tidak memperoleh pengawas.

            Pertama-tama kami diajak berkeliling untuk melihat tempat tinggal para lansia sekaligus menyapa mereka. Satu hal yang ditegaskan oleh perwakilan dari kepengurusan panti ini adalah apabila kita menyapa satu lansia, hendaknya seluruh lansia juga ikut disapa, karena tingkat kecemburuan seorang lansia tinggi. Menurut kami, tempat tinggal mereka sangat layak, cukup rapi dan juga bersih. Tak sedikit dari para lansia yang langsung mengajak kami mengobrol dan mereka langsung menceritakan pengalaman hidup mereka setelah kita sapa. Mereka bercerita dengan semangat yang tinggi, sangat menggebu-gebu dan sangat emosional. Tak jarang mereka sampai meneteskan air mata. Hal yang paling membuat mereka sedih adalah ketidakberadaan keluarga sehingga mereka kekurangan perhatian. Kata salah satu pengurus panti wreda ini, tak jarang dari para lansia ini berpura-pura sakit hanya demi mendapatkan perhatian.

            Salah satu cerita yang cukup menarik adalah dari seorang pria berumur 72 tahun yang terkena post-power syndrome. Setelah kami menyapa beliau, beliau tak segan-segan langsung menceritakan kisah hidupnya. Dulu dia merupakan general manager dari perusahaan YMCA yang hidupnya sejahtera. Suatu saat dia terkena tipu oleh anak buahnya sehingga jatuh bangkrut dan miskin. Setelah kejadian ini, seolah-olah semua yang ada di hidupnya pergi meninggalkannya, dari keluarga, teman, hingga kekasihnya. Namun imannya kepada Yesus lah yang menyelamatkannya. Ia juga mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan memberitakan hal-hal baik kepada orang lain. Walaupun sudah tua, beliau dengan semangat mengamalkan ajaran agamanya dan tekun berdoa.

            Setelah mengelilingi tempat tinggal mereka, kami dibagi menjadi 3 grup lalu kami berpencar untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah (tensi) dan mengobrol serta mengenal lansia lebih dalam lagi. Tentu saja dan tidak heran, percakapan yang kami lakukan dengan lansia didominasi oleh para lansia. Mereka sangat senang bercerita tentang hidup mereka dan sangat senang apabila ada yang mendengarkan dan menanggapi. Menghibur para lansia tentunya merupakan hal yang terpuji karena membuat mereka bahagia “seolah-olah” menambah hidup mereka selama 1 hari. Tak lupa di akhir kegiatan ini, kami berpesan kepada para lansia untuk selalu menjaga kesehatan, menahan emosi dan selalu ingat untuk makan agar selalu mempunyai tenaga.

            Kunjungan ke panti wreda dan menyimak kisah-kisah para lansia mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas keluarga yang masih kita punyai hingga detik ini, dari ayah, ibu, kakak dan juga adik. Dengan adanya keluarga, kita mempunyai tempat untuk berkeluh kesah, untuk mendapatkan sebuah perhatian, untuk dicintai dan mencintai. Selain itu, kita juga lebih menghargai dan menghormati para lansia. Karena merekalah kita bisa ada di dunia ini, bisa menghirup udara yang segar, bisa menikmati pemandangan yang indah yang ada di dunia ini. Dan bukan generasi tua-lah yang harus berubah dan beradaptasi dengan dunia generasi muda, namun kita sebagai generasi muda yang harus menghargai, menghormati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan generasi tua agar tercipta suatu lingkungan yang harmonis dan penuh rasa toleransi. 

Story of Group 7: Goes to Panti Asuhan 7 Sayap






Saat Kami Bertemu dengan Jiwa-jiwa Murni…

Pengalaman saya ini saya tulis dengan sejujur jujurnya,
Pertama, yang perlu di perhatikan sebenarnya adalah unsur bersyukur kita terhadap apa yang telah kita miliki saat ini, masih banyak saudara kita diluar sana yang lebih tidak beruntung dibanding kita, panti yang kita kunjungi kemaren adalah panti asuhan, secara otomatis mereka yang tinggal disitu adalah anak kecil yang sudah tidak punya orang tua di usia yang seharusnya mereka berhak untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian lebih dari orang tua mereka, hal ini yang biasanya sering kita lupakan, dimana sampai sekarang kita masih sering menolak, membentak, atau mengacuhkan perintah orang tua, dengan mengetahui bagaimana kehidupan anak anak di panti asuhan kemarin, diharapkan bisa menghilangkan kebiasaan buruk kita kepada orang tua.
Kedua, kita bisa merasakan bagaimana susahnya orang tua kita dulu merawat kita, modal senyum atau tertawa saja itu ternyata tidak cukup membuat anak anak nurut kepada kita, karena kita juga harus tau apa yang mereka suka kemudian mau melakukannya dan apa yang mereka tidak suka. - Ariza Rakhmanzah (Richie) PD inter 2011

PROKER Kecil. Kedengerannya aja udah ngeri apalagi ngerjainnya di masa-masa mau tentamen dan pretest menumpuk. Tapi setelah dikerjain dan dijalanin nggak juga sih :D apalagi ngerjainnya bareng kelompok 7.
Awalnya nih ya, aku takut banget kalo sampe aku dapet kelompok yang gemanaa gitu, eh ternyata alhamdulillah banget aku dapet kelompok yang asyik gini dan lumayan kompak juga. Mulai dari jualan sampe ke pantinya berasa banget deh pokoknya.
Hari pertama jualan sungguh hal yang sangat memalukan. Ya, aku harus menanggungnya *geret-geret richie dikit sih. Aku salah harga jualan! Aku aku aku.. Aku.. Aku...  khilaf. Yang harusnya dijual 2000 sama aku malah dijual 1000. Bunuh diri banget deh itu. Kebiasaan SMA sih kalo jualan cuma segitu tapi ternyata oh ternyata itu tidak berlaku di kuliahan. Akhirnya tanpa sepengetahuan anggota kelompok lain kecuali richie, aku dan richie tombok. Ha ha ha. Ga papa deh ya buat amal deh ya #menghiburdiri.
Alhamdulillah di hari-hari berikutnya kita nggak tombok lagi dan dagangan kita selalu ditunggu-tunggu oleh teman-teman lalala :D habis terus lho dalam sekejap! Yak yak yak, aku mau cerita lagi nih pas aku sama richie konfirmasi soal rundown ke pantinya kita bertemu dengan mbak yang super duper gak ramah dan temapok. Sampe-sampe aku terdiam. Hanya richie yang sanggup berbicara padanya, atiku udah keseel banget soalnya. Gila aja gitu banget sama tamu sampe aku mikir "ni panti mau nggak sih dikasih sumbangan?!" Annoying banget kamu mbaak!! Untung pas hari-H kita nggak terlalu disuguhi kedatangan mbak itu. Rasanya seneeng banget deh pas hari H, bisa berbagi sama adek-adek kecil tanpa dosa yang harus ada di tempat itu, bisa bersyukur banget sama Allah karena aku udah dikasih orang tua yang sayang sama aku dan tubuh yang normal, dan tentunya yang membuat bahagia tapi kontribusinya paling kecil adalah nggak denger celotehan mbak-mbak annoying itu. Overall, it was totally fun, entertaining but so exhausting -_- thanks for all my friends, thanks, thanks, and thanks :) - Danya Laksita (Danya) PD inter 2011

Mini project ini namanya project calon amsa…
Awal project ini adalah dengan dibentuknya kelompok kecil dengan dua orang pemandu. Project kecil dengan teman teman kelompok yang asing. Disinilah pengalaman baru dimulai. Teman baru mulai dikenal. Tantangannya adalah membuat project mini panti asuhan dalam waktu satu minggu dengan jadwal kuliah yang berbeda-beda ditambah jadwal tentamen yang 6 hari lagi. Sedikit susah menentukan saat harus rapat, saat harus ketemu, saat untuk survey tempat, siapa yang survey tempat. Pernah suatu ketika ingin survey tempat, tapi karena kondisi komunikasi yang tidak mendukung saat itu, hanya beberapa saja yang berangkat. Tapi intinya, itulah persiapan event. Yang paling tidak sabar ditunggu adalah hari H.
Hari sabtu! Segala persiapan sudah selesai. Rundown,sembako,transportasi,sambutan. Inilah saatnya bertemu anak-anak panti. Susah ternyata berkomunikasi dengan anak kecil. Ada yang maunya lari kesana kemari, ada yang suka nyubit, ada yang suka tertawa, beragam macam anak kecil. Yang bikin keringetan adalah ngajak main dan bikin mereka tertawa. Mengajak anak menggambar ternyata emang nggak gampang. Malah ada yang kerjanya membongkar pasang pastel. Hihi. Tapi kalau mereka sudah punya satu mainan yang menurut mereka lucu, mereka gak berhenti buat tertawa dan memainkan mainannya. Seperti halnya kertas lipat, teropong-teropongan,mainan tempat pastel, dan mainan aneh aneh sederhana lainnya. Senang rasanya melihat wajah mereka yang bahagia apalagi dengan keadaan mereka yang nggak seberuntung kita. Keadaan mereka yang dari kecil tidak mengenal orangtua kandung mereka, tidak sesehat dan ada beberapa yang tidak senormal kita. Pembelajaran dari project ini adalah kita daat berkaca bahwa masih banyak orang di sekitar kita yang memerlukan uluran bantuan, masih banyak masalah-masalah yang tidak sebanding dengan keluhan-keluhan kecil kita. Indahnya berbagi bersama mereka :). Poject ini memang mungkin masih banyak kekurangannya dan semoga dapat menjadi evaluasi kita dalam menjalankan event apapun itu kedepannya.
Dan lagi, semoga pertemanan “keluarga kecil kelompok 7” ini nggak berakhir seiring dengan berakhirnya event ini ;) - Nabila Kirtti Pradipta (Billa) PD regular 2011


Makasih buat mbak feli dan mas reza yang sudah membimbing kami dalam proker kecil ini ;)
Pengalaman membuat proker kecil dengan kelompok 7 AMSA bener2 berkesan bagi saya . Dari tahap persiapan untuk mencari dana hingga membuat susunan acara ketika di panti asuhan sayap ibu 1. Kami mengumpulkan dana dengan berjualan makanan selama 2 hari. Walaupun modal awal dari kita tetapi keuntungannya Alhamdulillah jauh lebih banyak. Selain itu ada  juga beberapa anak yang memberi sumbangan baik berupa uang, barang, maupun konsumsi.
Setelah dana terkumpul , kami membuat susunan acara dengan menyesuaikan jam kunjung panti yang ditetapkan dan membeli sumbangan barang (sebagian besar pampers). setelah itu pada hari H, kami bersyukur sekali dapat menjalankan acara lancar sesuai rencana. Kami begitu senang melihat adik-adik di panti terhibur dan senang dengan kehadiran kami. Dengan melihat keadaan di panti, saya bersyukur sekali dengan keadaan saya yang sekarang ini jika dibandingkan dengan adik2 di panti apalagi ketika melihat adik2 di panti yang masih bayi. Saya senang bisa membantu mereka walaupun bisa dibilang sedikit. Semoga masa depan anak2 di panti itu bisa menjadi jauh lebih baik. Selain itu makasih buat mbak feli dan mas reza yang sudah membimbing kami dalam proker kecil ini ;)… - Prita Ratna Ardiani (Prita) Gizi Kesehatan 2011


Aku memang tak bertemu langsung dengan kalian, hai Jiwa-jiwa Kecil nan suci... namun semoga, sedikit yang kulakukan tetap membuatku ingat pada kalian, agar kuingat tuk menjaga jiwa ku agar tetap suci....
Yah, nggak bisa ikut...” suatu penyesalan saat aku  tak bisa pergi bersama teman-teman ku untuk suatu misi, yang walaupun kecil, namun sebenarnya begitu penting. Namun, paling tidak, harus ada sedikit yang kulakukan. Walau kecil, walau tak tepat waktu...
Akhirnya, aku hanya bisa menggunakan sedikit tenagaku untuk membelikan sesuatu bagi mereka...
Bertiga, bersama Danya dan Ayu, kami berbelanja beberapa keperluan dengan uang yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh teman-teman yang lain. Apa saja yang kami beli? Yah, hal-hal yang akan kami beli di masa depan nanti... ada popok bayi, crayon warna, buku gambar, susu bayi, dan susu balita... wah, seperti calon ibu... ^___^
barang-barang yang  kecil, tapi mungkin berarti... dan kuharap ketika mereka menggunakan barang-barang itu, jiwa murni mereka bisa “menular” padaku... tak salah berharap bukan?
Dan juga ada harapan serta doa yang tersampaikan melalui barang-barang kecil itu... harapan agar jiwa murni mereka dapat menjadi penerang masa depan, di negeri dan dunia yang masih gelap ini...
Harapan agar senyum mereka yang bersinar tidak akan pudar, apapun yang terjadi...
Doa agar sinar itu tak justru meredup, tetapi makin bersinar seiring waktu...
Dan... hanya ini yang dapat kami lakukan sekarang...
Karena itu.... lupakan saja kami, yang datang, yang memberi...
tetapi kumohon, jangan lupakan doa dan harapan kami...
Namun, walau sedikit, sangat seditkit, paling tidak aku bisa ikut berpartisipasi... dan, bayaran yang kudapat tidak tanggung-tanggung...
Teman-teman baru yang punya visi dan misi yang sama....
Well, guys, hope we can have another great project next time... : D - Inggar Armytasari (Myta) PD reguler 2011

Pertama kali saya ikut dalam kegiatan keorganisasian ini, saya merasa sedikit tertekan karena kegiatan tersebut berdekatan dengan ujian tentamen dan kegiatan tersebut belum 100% disiapkan.
 Ketika kegiatan tersebut dilaksanakan, saya merasa bingung tentang apa yang harus saya bicarakan kepada anak-anak tersebut, karena mereka tidak bisa berbicara bahasa indonesia. Tetapi kemudian kusadari bahwa hubungan bukan hanya dapat dibangun dengan komunikasi verbal,tetapi dapat juga dibangun dengan komunikasi inverbal. Masing-masing kami berperan sebaik mungkin di panti tersebut. Yang cowo bermain dengan yang cowo,yang cewe bermain dengan yang cewe. Saya merasa ada kehangatan yang terpancar dari mereka masing-masing.
Yogyakarta , 25 oktober 2011 - Kevin Paul Johanes (Kevin) PD inter 2011


Halooooo, aku mau cerita nih, ttg pengalamanku sama kelompokku ngelaksanain proker kecil yang notabene salah satu bagian dari rangkaian sebelum menjadi seorang “AMSA”.
Nah aku tergabung di kelompok 7, yang diketuai oleh Richie. Kita dapet sebuah panti asuhan buat proker kecilnya. Nama panti asuhannya “Sayap Ibu 1”. Terus kita survey deeehh. Oya, ngadain acara kan juga butuh duit tuh, akhirnya kita nyoba jualan di lecture. Sekalian latihan jadi danus laah. Hehee. Kita jualan pastel ama sus fla. Yang namanya jualan ternyata gak gampang, musti bisa menarik dan meyakinkan calon pembeli. Pengalaman baru buatku. Alhamdulillah yah, ehehehe. Nah terus, hari Sabtu kita ke panti asuhan “Sayap Ibu 1”.
Disana acara kita yang pertama, sharing-sharing sama pimpinan panti asuhannya. Dari situ kita dapat informasi kalau anak-anak yang ada di panti asuhan tersebut, beberapa ada yang kelainan, seperti tuli dan bisu, terus ada bayi yang hydrocephalus juga. Mak jleb dan bikin iba bangeet. Kasian bangeet, udah gak ngrasain kasih sayang dari orang tua, cacat pula. Nah maka dari itu, disana acara kita selanjutnya adalah bermain bersama adik-adik yang masih imut-imut ini. Sebisa mungkin kita membuat mereka senang dan terhibur dengan kedatangan kita, walaupun jujur, ngajakin mereka buat main-main gitu susah juga. Karakter mereka beda-beda banget. Tapi toh juga insyaallah berguna buat kita, nambah ilmu tentang berkomunikasi dengan balita. Hehehe. Dan acara pun ditutup dengan makan bersama. \
Nice day with them, semakin tahu bahwa di luar sana masih banyak orang yang kehidupannya lebih susah. Harus selalu lebih bersyukur lagi buat ke depannya Seisar Bayu Mukti Wibowo (Seisar) PD reguler 2011

Kami mengajak mereka bermain & menggambar...
Halo, namaku Evan, prodi Pendidikan Dokter 2011. Aku masuk di kelompok 7. Pertama aku agak tidak begitu kenal dengan teman satu kelompok. Tapi setelah perkenalan,akhirnya kenal juga J nah,kelompok 7 kebagian buat program kerja kecil-kecilan di Panti Asuhan Syap Ibu 1. Kami semua berdiskusi dahulu untuk memikirkan pencarian dana. Kami berniat berjualan makanan ringan. Mungkin tidak begitu banyak keuntungan yang didapat, mengingat kebutuhan-kebutuhan di Panti Asuhan Sayap Ibu 1 lumayan banyak. Tapi kami tetap berjuang agar jualan kami laku semuaJ. Hari sabtu 23 Oktober 2011, kami kumpul di FK untuk berangkat ke Panti.
Di sana kami berjumpa dengan anak-anak yang masih ecil,kira-kira 3tahunan. Kami mengajak mereka bermain & menggambar. Sepertinya mereka merasa senang dikunjungi oleh kita semua karena saat kami ajak menggambar,mereka tidak merasa canggung. Pukul 12.00 kami harus segera cabut dari panti. Sebelumnya, kami membersihkan ruangan kami bermain dahulu karena banyak nasi yang tercecer. Akhirnya balik ke FK lagi untuk evaluasi kerja kelompok 7. - Felix Evanda (Evan) PD reguler 2011

Saat saya bertemu dan bergabung dengan teman-teman kelompok 7 AMSA saya merasa cukup senang. Mereka bersikap baik dan ramah sehingga kita bisa menjalin kerja sama yang baik, bekerja secara cepat dan penuh tanggung jawab.
Hal pertama yang kita lakukan adalah melakukan rapat. Kesulitan yang kita hadapi adalah ketika mengatur waktu yang sesuai antara jadwal teman dari PD dan GK. Hari esoknya kita menggalang dana dengan berjualan makanan ringan seperti kue sus, risols, dan lumpia. Uang yang terkumpul adalah sekitar Rp 500.000,00. Sumber dana lain yang kita peroleh adalah dana donatur. Setelah dana terkumpul kita membeli barang-barang keperluan anak-anak di Panti Sayap Ibu yang berjumlah 20 anak. Dua anak sudah bisa berjalan, 8 anak sudah sekolah, dan sisanya masih bayi. Barang-barang tersebut antara lain seperti pempers, susu bubuk, minyak kayu putih, bubur bayi, sembako, dan lain-lain. Kesulitan lain yang kita hadapi adalah ketika mensurvei posisi panti dan meminta izin kegiatan dipanti tersebut dikarenakan pimpinan panti asuhan tidak sedang ditempat sehingga kita harus kembali lagi ke sana di kemudian hari.
Namun, kesulitan-kesulitan yang kita hadapi tersebut telah tergantikan dengan suksesnya acara yang kami laksanakan. Acara dimulai pukul 10.00 sampai 12.00. Kegiatan yang kita berikan kepada anak-anak adalah melatih menggambar, dan bernyanyi bersama anak-anak panti asuhan. Mereka begitu bahagia dengan kedatangan dan perhatian dari kami. Sebagian besar dari mereka penurut, namun ada juga yang sulit diatur dan diajak bermain bersama. Tetapi justru dengan kenakalan mereka, suasana kebersamaan semakin terasa. Setelah itu, kita makan siang bersama. Momen ini yang menurut saya sangat menyentuh hati saya karena di tengah zaman yang modern ini, masih ada orang - orang di antara kita yang haus akan perhatian dan asuhan dari kedua orang tua. Orang-orang seperti mereka lah yang harus mendapatkan perhatian lebih dari kita. Akhir kata, acara yang kita berikan ini merupakan sebagian kecil dari bentuk perhatian yang bisa kita berikan kepada adik-adik yang kurang mampu baik dalam kondisi fisik maupun finansial. Pengalaman berharga yang bisa saya peroleh adalah kita patut bersyukur karena masih mempunyai kedua orang tua yang menyayangi dan merawat kita dan berusahalah sebaik mungkin menggunakan segala kemudahan dan fasilitas yang telah diberikan. - Kleta Paskalia Lupitasari (Kleta) Gizi Kesehatan 2011

Hal pertama yang saya rasakan ketika pertama kali mendapat mini project jadi kelompok kecil saya adalah rasa canggung. Tetapi setelah bertemu dengan mereka, saya merasa sangat nyaman dengan saudara baru saya ini.
Semuanya menjadi akrab satu sama lain dan penuh canda tawa. Sehingga apa yang dikerjakan tampak mudah karena semuanya dilakukan dengan gembira dan bahagia. Namun, pada saat itu terdapat sedikit kekeliruan informasi sehingga saya tidak mengikuti jualan yang diadakan beberapa hari sebelum ke panti. Terdapat rasa penyesalan di hati saya, karena saya tidak dapat membantu teman-teman yang lain berjualan. Namun rasa penyesalan itu saya tebus dengan berjanji kepada diri saya sendiri bahwa saya akan melakukan yang terbaik di hari selanjutnya.
            Tibalah hari dimana mini project ini dilaksanakan. Tempatnya di Panti Asuhan Sayap Ibu 1. Ketika datang, saya melihat mata adik-adik kecil yang kami kunjungi berbinar-binar. Ada perasaan bahagia dan haus akan kasih sayang serta perhatian dari setiap orang yang datang ke tempat itu. Disana kami mengajarkan beberapa hal seperti menggambar dan mencuci tangan. Walaupun hanya kurang lebih 2 jam kami disana, tapi banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Yang pertama adalah bersyukur atas semua yang saya miliki sekarang, karena masih banyak orang yang kurang beruntung dari segi apapun. Yang kedua adalah ikhlas dalam berbagi ke sesama, baik dari segi materi, ilmu, maupun waktu. Dan yang paling penting adalah belajar koordinasi dalam membuat suatu acara. Karena untuk membuat suatu acara yang menarik tidak hanya memerlukan orang-orang yang pintar dan kreatif, tetapi orang-orang yang dengan sukarela berkumpul menjadi satu keluarga yang solid dan menerima ide dari orang lain dengan bijaksana. ^_^ - Andi Desi Ulfiani PD 2010

Sebenernya bingung harus mulai darimana, tapi yang jelas pengalaman ujian masuk AMSA ini berarti banget dan membuka pikiran.
Mulai dari jualan misalnya, sebenernya waktu SMA aku juga pernah nge-usaha jualan lebih hectic malah, bikin jualannya sendiri. Cuma beda nya waktu SMA waktunya luaaaaang, bolos kelas nggak masalah, nggak ndengerin pelajaran biasa aja, dan nggak ada tugas-tugas yang butuh banyak waktu. Jadi waktu ujian masuk AMSA ini kerasa banget gimana kita harus pinter-pinter bagi waktu sama bagi tugas bareng temen-temen yang lain. Dan Alhamdulillah jualan berhasil hehe ;D . Yang paling berkesan menurutku, ya waktu ke panti asuhan Sayap Ibu 1. Di sana tiba-tiba aku sadar, ‘hey keadaan anak-anak kayak gini bukan Cuma ada di tv’. Banyak anak-anak kecil di sana yang bisa dikatakan nggak punya ibu nggak punya ayah, nggak bisa bercanda bareng orang tua, nggak punya tempat menangis atau sekedar minta pelukan ke mereka waktu sedih, ga ada tempat mengadu, bahkan mungkin mereka tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tuanya. Memang mereka minta dilahirkan? Di situ aku ngerasa nyesss, jelas nggak bisa mbayangin rasanya harus seperti itu, dari lahir pula. Membuat mereka tertawa adalah hal yang ternyata bisa bikin aku ikut bahagia, ada kepuasan tersendiri dari situ. Nah, semenjak dari sana pikiran-pikiranku lebih terbuka, lebih semangat jalanin hidup, bahwa banyak orang di luar sana yang butuh bantuan, yang butuh kasih sayang, yang butuh perhatian, jadi perjuangan harus tetap berjalan :D… - Dwi Astuti Dharma Putri PD reguler 2011

AMSA? Wah, terimakasih banyak untuk mini prokernya.
Luar  biasa pengalaman seminggu kemarin. Sebagai calon anggota aku sudah merasakan pengalaman singkat yang sangat berarti. Mulai dari punya teman-teman baru dari berbagai program studi, dibimbing sama kakak-kakak yang super care, berjualan, sampai berkunjung ke panti asuhan. Poin penting yang sangat aku garis bawahi adalah betapa sulitnya mencari uang dan betapa bersyukurnya hidupku bila dibandingkan dengan adik-adik di panti asuhan.  Senang bisa berbagi dan menghibur adik-adik di Panti Asuhan Sayap Ibu I. Adik-adik di sana sudah mengingatkan aku untuk bersyukur masih meiliki keluarga lengkap dan kesehatan fisik dan mental. Terimakasih AMSA, pokoknya semakin yakin dan semangat untuk bergabung bersama AMSA ^_^ - Arindah Nur Sartika (Rinda) Gizi Kesehatan 2011

WOW, WOW, WOW
kesan kesan dan hal hal menarik yang saya ikuti selama seminggu (kurang) menjadi anggota kelompok 7 pre-amsa adalah : WOW.
WOW saya dapat teman baru.
WOW ternyata teman baru saya asik asik dan baik baik
dan
WOW baru jadi pre amsa aja udah dikasih kegiatan bermanfaat!!

tapi sayang, nggak bisa datang di acara ke panti asuhannya..
semoga saya masih punya kesempatan mengihur adek adek panti di lain kesempatan
dalam keluarga amsa ^___^ - Jayanti Ayu Kusumastuti (Ayu) PD regular 2011

Hmmm, sebenernya saya bingung mau nulis apa, tapi karena dipaksa menulis ya akhirnya saya akan menceritakan pengalaman saya dari acara kunjungan ke panti asuhan walaupun sebenarnya pengalaman ini tak bisa diungkapkan hanya dengan kata2 saja * haha ​​lebay....

Banyak kesan2 dan pengalaman berharga yang saya dapatkan dari keseluruhan acara ini, mulai dari dapet temen2 baru yang asyik2 sampe ngerasain susahnya cari duit sendiri, tapi pengalaman yang paling berkesan adalah ketika acara utamanya yaitu kunjungan ke panti asuhan sayap ibu yang khusus menampung anak2 balita yang tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari ke 2 orang tuanya, di sana saya berfikir ternyata kehidupan yang saya rasakan ini sudah sangat membahagiakan apabila dibandingkan dengan anak2 yg berada di panti tersebut, jadi saya belajar untuk lebih bisa bersyukur karena bisa mendapatkan kasih sayang dari ke 2 orang tua saya.  - Yugata Halimawan Hazazi PD reguler 2011



kita bisa benar-benar merasakan bagaimana susahnya mencari uang, susahnya mencari sesuap nasi bagi orang orang di luar sana yang berpenghasilan lebih kecil dari uang saku kita....
Namaku adis, pengalamanyang aku dapetin dari berjualan makanan sampai ke panti asuhan adalah kita bisa benar-benar merasakan bagaimana susahnya mencari uang, susahnya mencari sesuap nasi bagi orang orang di luar sana yang berpenghasilan lebih kecil dari uang saku kita. Dengan ini kita bisa lebih bersyukur , menghargai uang dan pemakain uang itu sendiri, sehingga bisa lebih bijak dalam menggunakannya. Selain itu, kita jadi mempunyai kerendahan hati dan tidak melihat ke atas terus. Nah, kalau pengalaman panti itu sendiri yang pasti hampir sama yaitu rasa syukur tiada tara karena kita masih mempunyai orang tua yang lengkap, keluarga yang utuh, dan mempunyai tempat berteduh yang nyaman bersama kedua orang tua dan saudara saudara kita. kita masih bisa makan apa saja yang kita mau. Dan yang amat disyukuri adalah ketika kita dilahirkan tanpa keterbatasan fisik seperti salah seorang adik yang kita temui di panti sayap ibu.
Yang jelas, kita juga bisa lebih terdidik karena tersanding oleh orang tua. Yang pasti harapan kita semua ingin berbagi sedikit kebahagian yang kita punya dengan adik adik yang ada di panti asuhan maupun stafnya. Semoga semua adik adik kelak akan menjadi penerus bangsa yang baik dan berbudi luhur, dan semoga dari sedikit yang kita berikan itu bermanfaat dan dapat memberikan senyuman di bibir mereka. amin .... - Adiles Candra Marandita (Adis) PD reguler 2010

Story of Group 6: Goes to Panti Asuhan Ibnu Fattah











Kelompok 6 berkumpul di depan Grha Wiyata pukul 09.30 WIB untuk briefing dan mengecek perlengkapan acara. Setelah itu rombongan berangkat ke panti pukul 10.00 WIB dengan mobil. Kami berangkat bersama pemandu yaitu Kak Karin, Kak Ragil, dan Kak Ado.
            Tiba di lokasi pukul 11.30 WIB. Karena sudah mendekati waktu sholat dhuhur, kami mempersiapkan acara sebentar kemudian sholat dhuhur bersama dengan anak-anak penghuni panti asuhan Ibnu Fattah. Seusai sholat, acara dibuka dengan doa oleh pengurus panti, dilanjutkan perkenalan dan ramah tamah.
            Pukul 13.00 WIB games pun dimulai. Keceriaan anak-anak dipadu dengan kegembiraan kelompok kami membuat games semakin meriah. Hingga pukul 14.00 WIB games berlangsung lancar dan meriah. Setelah itu, kami pun membagikan hadiah dan konsumsi. Sembari menghabiskan makanan, kami juga mengobrol dan bercanda bersama.
            Karena hari sudah sore, kami pun pamit. Tak lupa menyerahkan sumbangan kepada pengurus panti. Pukul 15.00 WIB, kami pulang dan sampai di FK UGM pukul 16.00 WIB. Meskipun lelah, kami semua merasa senang bahwa kerja keras kami selama ini terbayar dengan melihat tawa dan senyum anak-anak panti. 

Kesan dan Pesan :
1.      Kesan : menurut kelompok kami, acara kunjungan ke panti Ibnu Fattah merupakan pengalaman yang baru dan tidak terlupakan. Selain itu kami merasa kunjungan ini menyenangkan dan sangat berkesan. Acara ini mengetuk batin kita untuk selalu bersyukur karena masih banyak orang yang kurang beruntung dibandingkan kita.
2.      Pesan : semoga kunjungan ini menjadi agenda rutin AMSA  setiap tahunnya dan kunjungan selanjutnya akan lebih baik lagi. 

Story of Group 5: Goes to Panti Asuhan Tunas Harapan













Tanggal 22 Oktober 2011, kami kelompok 5 calon AMSA UGM mengadakan bakti sosial ke Panti Asuhan Tunas Harapan. Setelah seminggu sebelumnya kami telah melakukan beberapa kali pertemuan membahas masalah teknis penyelenggaraan bakti sosial ini. Kami berkumpul di Taman Medika FK UGM pada pukul 14.00. Kami melakukan sedikit koordinasi tentang pembagian tugas saat di panti asuhan. Sayang sekali teman kami yang bernama Anisa tidak bisa hadir karena sedang sakit. Sehingga kami melakukan pembagian ulang tugas-tugasnya. Setelah pengarahan dirasa cukup, pukul 15.00 kami menuju Panti Asuhan Tunas Harapan menggunakan empat mobil dan satu motor. Kami ditemani oleh Kak Julian, Kak Feli, dan Kak Nisqul berhubung Kak Clara berhalangan hadir.
Selang waktu setengah jam perjalanan dari FK UGM, kami sampai tempat tujuan. Kami disambut pemandangan anak-anak kecil yang sedang membersihkan sebuah bangunan bertingkat. Ada beberapa anak yang menyapu,  membuang sampah, menyiram bunga dan kegiatan lain secara bersama-sama. Saat kami turun seorang petugas langsung menyuruh anak-anak tadi berkumpul dan mandi. Selanjutnya kami mengkonfirmasi kedatangan dengan Ibu pengurus panti asuhan tersebut. Kami di sambut dengan baik dan menyenangkan.
Beberapa waktu kemudian anak-anak berkumpul di aula panti asuhan. Kami membuka dengan acara perkenalan dan menyanyi. Kami mulai menjalin keakraban dengan adik-adik yang ada di panti itu. Sementara di halaman panti asuhan teman-teman sie. Perkap menyiapkan selembar kain dan lima buah cat warna untuk acara "Drawing with your hand".
Pukul 16.30 kami mengajak adik-adik pergi ke luar halaman panti asuhan, setelah semua berbaris mengelilingi kain putih, kami membagikan cat warna, dan aba-aba di mulai melukis dibunyikan. Adik-adik segera mulai menggambar bebas sesuai dengan angan-angan mereka, dengan di Bantu kami untuk mengarahkan. Ada yang menggambar rumah, gunung, pohon, mobil, dan lain-lainnya. Di akhir sesi melukis, kami membubuhkan cap tangan di kain itu secara bergantian dan tanpa terkecuali. Sehingga tangan kami semua kotor terkena cat poster. Seiring dengan kami melakukan aktivitas sie. Dokumentasi tak henti memotret kami dengan kameranya.
Sesi ketiga adalah "Wash your hand". Kami memberikan pengarahan cara melakukan cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun kepada adik-adik. Dan setelah berbaris, satu persatu adik-adik melakukan cuci tangan tetapi tetap dalam pengawasan dan pendampingan kami. Tak jarang kami harus membantu adik-adik yang masih terlalu kecil untuk mencuci tangan. Setelah semua selesai, kami membersihkan halaman dan sebagian ada yang mengarahkan adik-adik masuk kembali ke aula untuk sesi terakhir.
Sesi ini adalah “snack + farewell”, kami membagikan snack kepada seluruh adik-adik, pengurus panti dan teman-teman. Sembari makan snack kami mengadakan beberapa games untuk adik-adik dan memberikan hadiah kecil untuk mereka, diantaranya mempraktikkan cara mencuci tangan dengan benar, menyanyi, membaca doa dan sebagainya sampai snack nya habis. Di tengah-tengah itu ada sesi keakraban antar teman-teman dan adik-adik. Setelah itu kami memberikan buku-buku bacaan yang diperoleh dari teman-teman FK UGM kepada pengurus panti asuhan. Adik-adik di Panti Asuhan Tunas Harapan terlihat antusias mengikuti setiap acara yang kami adakan.
Sebelum kami berpamitan ada sesi foto bersama. Beberapa foto diambil di depan panti asuhan.
Demikianlah acara bakti social kelompok 5 calon AMSA UGM di Panti Asuhan Tunas Harapan sampai pukul 17.45. Kami langsung melakukan review dan koreksi atas kegiatan kami di aula pasca sarjana FK UGM.

Banyak hal yang bisa dipetik dari acara ini, yaitu :
ü  Bersyukur
Mensyukuri bahwa kta masih dekat dengan orang yang kita sayangi. Mensyukuri bahwa kita diberi kecukupan. Mensyukuri bahwa banyak orang yang peduli terhadap kita. Kita harus selalu bersyukur dengan keadaan kita sekarang ini karena masih banyak orang yang lebih susah dibandingkan kita. Dan mensyukuri apa yang kita punya.
ü  Mengerti arti berbagi.
Berbagi kepada yang membutuhkan, utamanya. Betapa bahagianya saat melihat mereka juga bahagia saat menerima pemberian kita. Bahagia saat mereka bahagia akan kedatangan dan kehadiran kita. Itulah hal yang membuat kami bersyukur atas hidup kami sekarang ini.
ü  Belajar bagaimana bisa memahami sifat-sifat anak kecil dan harus sabar.
Banyak sifat-sifat anak kecil yang kadang kita kurang memahami dan membuat kita marah, ttapi kita harus bersabar dan menjalin komunikasi yang baik kepada mereka.
ü  Belajar menjalin kerjasama yang baik antara kakak pemandu, teman kelompok maupun adik-adik yang ada di panti asuhan.
Dengan kerjasama yang baik kita akan dapat melaksanakan kegiatan yang sudah kita rencanakan dengan baik dan teratur.
ü  Have fun.
Sebenarnya ini juga berkat sugesti dari briefing dengan kelompok dan kakak pembimbing. Yang kami utamakan bukan mencari nilai, tetapi untuk benar-benar menjalin kerjasama antar masyarakat. Dimulai dari mengatur tempat buat anak-anak, mencampur cat, mewarnai di kain putih, cuci tangan, sampai akhirnya makan bersama semua dijalani dengan senang. Namun begitu, terkadang ada bagian dalam hati yang merasa iba dengan anak-anak panti asuhan tersebut. Betapa bahagianya bisa hidup dengan nikmat dalam dekapan kasih sayang orang tua, sedangkan mereka tidak dapat merasakan kasih sayang orang tua. Terkadang kami tidak bersyukur bahwa sudah merasakan nikmatnya dunia, sedangkan diluar sana masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung kami.
ü  Important mainly because of the people in the conversation.
Koordinasi yang baik merupakan kunci utama dari kesuksesan sebuah acara.
ü  Belajar untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Ada sebuah percakapan antara kami dan salah satu anak panti tersebut.
A : “kak, susu bisa buat kita pinter dan bagus buat kesehatan kan?”
S: “iya dee,, Pinternyaa, kamu kalo besar mau jadi apa?”
A: “ Dokter, sama kayak kakak”
S : “belajar yang pinter yaa dee,, biar bisa jadi dokter”
A :”iya kak, aku mau jadi dokter”
Mungkin kebanyakan anak kecil bercita-cita jadi dokter, tapi dari cara dia menjelaskan manfaat dari minum, membuat kami berfikir bahwa siapa pun boleh bercita-cita mau setinggi apapun cita-citanya, kalau kita udah niat dan ada usaha dari awal, akan ada hasilnya.

Pengalamannya sangat menyenangkan, bisa berbagi sama adik-adiknya, bisa mengajari cara cuci tangan yang baik, bisa dengerin ocehan mereka, menyenangkan.
Untuk jalannya acara, menurut kami semua berjalan cukup lancar, tapi untuk selanjutnya kita harus lebih belajar koordinasi dengan teman, dan untuk acara cuci tangan sebaiknya kita membawa handuk untuk mengeringkan tangan.
Selain itu kami juga belajar untuk bisa berbaur dan bersahabat tanpa membeda-bedakan dengan mereka yang kekurangan. Dan aku juga belajar berbagi dengan sesamaku. Dari kunjungan AMSA ini, aku merasa mendapat pengalaman yang berkesan dan jarang didapatkan. Terima kasih teman-teman kelompok 5 yang sudah bekerja bersama-sama dan kompak, kita diajak untuk belajar kekompakan dan koordinasi di acara ini. Terima kasih pula kakak-kakak AMSA yang sudah merencanakan acara kunjungan ini sebagai tugas kami. AMSA Friendship, Action, Science!