Saat Kami Bertemu dengan Jiwa-jiwa Murni…
Pengalaman saya ini saya tulis dengan sejujur jujurnya,
Pertama, yang perlu di perhatikan sebenarnya adalah unsur bersyukur kita terhadap apa yang telah kita miliki saat ini, masih banyak saudara kita diluar sana yang lebih tidak beruntung dibanding kita, panti yang kita kunjungi kemaren adalah panti asuhan, secara otomatis mereka yang tinggal disitu adalah anak kecil yang sudah tidak punya orang tua di usia yang seharusnya mereka berhak untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian lebih dari orang tua mereka, hal ini yang biasanya sering kita lupakan, dimana sampai sekarang kita masih sering menolak, membentak, atau mengacuhkan perintah orang tua, dengan mengetahui bagaimana kehidupan anak anak di panti asuhan kemarin, diharapkan bisa menghilangkan kebiasaan buruk kita kepada orang tua.
Kedua, kita bisa merasakan bagaimana susahnya orang tua kita dulu merawat kita, modal senyum atau tertawa saja itu ternyata tidak cukup membuat anak anak nurut kepada kita, karena kita juga harus tau apa yang mereka suka kemudian mau melakukannya dan apa yang mereka tidak suka. - Ariza Rakhmanzah (Richie) PD inter 2011
PROKER Kecil. Kedengerannya aja udah ngeri apalagi ngerjainnya di masa-masa mau tentamen dan pretest menumpuk. Tapi setelah dikerjain dan dijalanin nggak juga sih :D apalagi ngerjainnya bareng kelompok 7. Awalnya nih ya, aku takut banget kalo sampe aku dapet kelompok yang gemanaa gitu, eh ternyata alhamdulillah banget aku dapet kelompok yang asyik gini dan lumayan kompak juga. Mulai dari jualan sampe ke pantinya berasa banget deh pokoknya.
Hari pertama jualan sungguh hal yang sangat memalukan. Ya, aku harus menanggungnya *geret-geret richie dikit sih. Aku salah harga jualan! Aku aku aku.. Aku.. Aku... khilaf. Yang harusnya dijual 2000 sama aku malah dijual 1000. Bunuh diri banget deh itu. Kebiasaan SMA sih kalo jualan cuma segitu tapi ternyata oh ternyata itu tidak berlaku di kuliahan. Akhirnya tanpa sepengetahuan anggota kelompok lain kecuali richie, aku dan richie tombok. Ha ha ha. Ga papa deh ya buat amal deh ya #menghiburdiri.
Alhamdulillah di hari-hari berikutnya kita nggak tombok lagi dan dagangan kita selalu ditunggu-tunggu oleh teman-teman lalala :D habis terus lho dalam sekejap! Yak yak yak, aku mau cerita lagi nih pas aku sama richie konfirmasi soal rundown ke pantinya kita bertemu dengan mbak yang super duper gak ramah dan temapok. Sampe-sampe aku terdiam. Hanya richie yang sanggup berbicara padanya, atiku udah keseel banget soalnya. Gila aja gitu banget sama tamu sampe aku mikir "ni panti mau nggak sih dikasih sumbangan?!" Annoying banget kamu mbaak!! Untung pas hari-H kita nggak terlalu disuguhi kedatangan mbak itu. Rasanya seneeng banget deh pas hari H, bisa berbagi sama adek-adek kecil tanpa dosa yang harus ada di tempat itu, bisa bersyukur banget sama Allah karena aku udah dikasih orang tua yang sayang sama aku dan tubuh yang normal, dan tentunya yang membuat bahagia tapi kontribusinya paling kecil adalah nggak denger celotehan mbak-mbak annoying itu. Overall, it was totally fun, entertaining but so exhausting -_- thanks for all my friends, thanks, thanks, and thanks :) - Danya Laksita (Danya) PD inter 2011
Mini project ini namanya project calon amsa…
Awal project ini adalah dengan dibentuknya kelompok kecil dengan dua orang pemandu. Project kecil dengan teman teman kelompok yang asing. Disinilah pengalaman baru dimulai. Teman baru mulai dikenal. Tantangannya adalah membuat project mini panti asuhan dalam waktu satu minggu dengan jadwal kuliah yang berbeda-beda ditambah jadwal tentamen yang 6 hari lagi. Sedikit susah menentukan saat harus rapat, saat harus ketemu, saat untuk survey tempat, siapa yang survey tempat. Pernah suatu ketika ingin survey tempat, tapi karena kondisi komunikasi yang tidak mendukung saat itu, hanya beberapa saja yang berangkat. Tapi intinya, itulah persiapan event. Yang paling tidak sabar ditunggu adalah hari H.
Hari sabtu! Segala persiapan sudah selesai. Rundown,sembako,transportasi,sambutan. Inilah saatnya bertemu anak-anak panti. Susah ternyata berkomunikasi dengan anak kecil. Ada yang maunya lari kesana kemari, ada yang suka nyubit, ada yang suka tertawa, beragam macam anak kecil. Yang bikin keringetan adalah ngajak main dan bikin mereka tertawa. Mengajak anak menggambar ternyata emang nggak gampang. Malah ada yang kerjanya membongkar pasang pastel. Hihi. Tapi kalau mereka sudah punya satu mainan yang menurut mereka lucu, mereka gak berhenti buat tertawa dan memainkan mainannya. Seperti halnya kertas lipat, teropong-teropongan,mainan tempat pastel, dan mainan aneh aneh sederhana lainnya. Senang rasanya melihat wajah mereka yang bahagia apalagi dengan keadaan mereka yang nggak seberuntung kita. Keadaan mereka yang dari kecil tidak mengenal orangtua kandung mereka, tidak sesehat dan ada beberapa yang tidak senormal kita. Pembelajaran dari project ini adalah kita daat berkaca bahwa masih banyak orang di sekitar kita yang memerlukan uluran bantuan, masih banyak masalah-masalah yang tidak sebanding dengan keluhan-keluhan kecil kita. Indahnya berbagi bersama mereka :). Poject ini memang mungkin masih banyak kekurangannya dan semoga dapat menjadi evaluasi kita dalam menjalankan event apapun itu kedepannya.
Dan lagi, semoga pertemanan “keluarga kecil kelompok 7” ini nggak berakhir seiring dengan berakhirnya event ini ;) - Nabila Kirtti Pradipta (Billa) PD regular 2011
Makasih buat mbak feli dan mas reza yang sudah membimbing kami dalam proker kecil ini ;)
Pengalaman membuat proker kecil dengan kelompok 7 AMSA bener2 berkesan bagi saya . Dari tahap persiapan untuk mencari dana hingga membuat susunan acara ketika di panti asuhan sayap ibu 1. Kami mengumpulkan dana dengan berjualan makanan selama 2 hari. Walaupun modal awal dari kita tetapi keuntungannya Alhamdulillah jauh lebih banyak. Selain itu ada juga beberapa anak yang memberi sumbangan baik berupa uang, barang, maupun konsumsi.
Setelah dana terkumpul , kami membuat susunan acara dengan menyesuaikan jam kunjung panti yang ditetapkan dan membeli sumbangan barang (sebagian besar pampers). setelah itu pada hari H, kami bersyukur sekali dapat menjalankan acara lancar sesuai rencana. Kami begitu senang melihat adik-adik di panti terhibur dan senang dengan kehadiran kami. Dengan melihat keadaan di panti, saya bersyukur sekali dengan keadaan saya yang sekarang ini jika dibandingkan dengan adik2 di panti apalagi ketika melihat adik2 di panti yang masih bayi. Saya senang bisa membantu mereka walaupun bisa dibilang sedikit. Semoga masa depan anak2 di panti itu bisa menjadi jauh lebih baik. Selain itu makasih buat mbak feli dan mas reza yang sudah membimbing kami dalam proker kecil ini ;)… - Prita Ratna Ardiani (Prita) Gizi Kesehatan 2011
Aku memang tak bertemu langsung dengan kalian, hai Jiwa-jiwa Kecil nan suci... namun semoga, sedikit yang kulakukan tetap membuatku ingat pada kalian, agar kuingat tuk menjaga jiwa ku agar tetap suci....
“Yah, nggak bisa ikut...” suatu penyesalan saat aku tak bisa pergi bersama teman-teman ku untuk suatu misi, yang walaupun kecil, namun sebenarnya begitu penting. Namun, paling tidak, harus ada sedikit yang kulakukan. Walau kecil, walau tak tepat waktu...
Akhirnya, aku hanya bisa menggunakan sedikit tenagaku untuk membelikan sesuatu bagi mereka...
Bertiga, bersama Danya dan Ayu, kami berbelanja beberapa keperluan dengan uang yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh teman-teman yang lain. Apa saja yang kami beli? Yah, hal-hal yang akan kami beli di masa depan nanti... ada popok bayi, crayon warna, buku gambar, susu bayi, dan susu balita... wah, seperti calon ibu... ^___^
barang-barang yang kecil, tapi mungkin berarti... dan kuharap ketika mereka menggunakan barang-barang itu, jiwa murni mereka bisa “menular” padaku... tak salah berharap bukan?
Dan juga ada harapan serta doa yang tersampaikan melalui barang-barang kecil itu... harapan agar jiwa murni mereka dapat menjadi penerang masa depan, di negeri dan dunia yang masih gelap ini...
Harapan agar senyum mereka yang bersinar tidak akan pudar, apapun yang terjadi...
Doa agar sinar itu tak justru meredup, tetapi makin bersinar seiring waktu...
Dan... hanya ini yang dapat kami lakukan sekarang...
Karena itu.... lupakan saja kami, yang datang, yang memberi...
tetapi kumohon, jangan lupakan doa dan harapan kami...
Namun, walau sedikit, sangat seditkit, paling tidak aku bisa ikut berpartisipasi... dan, bayaran yang kudapat tidak tanggung-tanggung...
Teman-teman baru yang punya visi dan misi yang sama....
Well, guys, hope we can have another great project next time... : D - Inggar Armytasari (Myta) PD reguler 2011
Pertama kali saya ikut dalam kegiatan keorganisasian ini, saya merasa sedikit tertekan karena kegiatan tersebut berdekatan dengan ujian tentamen dan kegiatan tersebut belum 100% disiapkan.
Ketika kegiatan tersebut dilaksanakan, saya merasa bingung tentang apa yang harus saya bicarakan kepada anak-anak tersebut, karena mereka tidak bisa berbicara bahasa indonesia. Tetapi kemudian kusadari bahwa hubungan bukan hanya dapat dibangun dengan komunikasi verbal,tetapi dapat juga dibangun dengan komunikasi inverbal. Masing-masing kami berperan sebaik mungkin di panti tersebut. Yang cowo bermain dengan yang cowo,yang cewe bermain dengan yang cewe. Saya merasa ada kehangatan yang terpancar dari mereka masing-masing.
Yogyakarta , 25 oktober 2011 - Kevin Paul Johanes (Kevin) PD inter 2011
Halooooo, aku mau cerita nih, ttg pengalamanku sama kelompokku ngelaksanain proker kecil yang notabene salah satu bagian dari rangkaian sebelum menjadi seorang “AMSA”.
Nah aku tergabung di kelompok 7, yang diketuai oleh Richie. Kita dapet sebuah panti asuhan buat proker kecilnya. Nama panti asuhannya “Sayap Ibu 1”. Terus kita survey deeehh. Oya, ngadain acara kan juga butuh duit tuh, akhirnya kita nyoba jualan di lecture. Sekalian latihan jadi danus laah. Hehee. Kita jualan pastel ama sus fla. Yang namanya jualan ternyata gak gampang, musti bisa menarik dan meyakinkan calon pembeli. Pengalaman baru buatku. Alhamdulillah yah, ehehehe. Nah terus, hari Sabtu kita ke panti asuhan “Sayap Ibu 1”.
Disana acara kita yang pertama, sharing-sharing sama pimpinan panti asuhannya. Dari situ kita dapat informasi kalau anak-anak yang ada di panti asuhan tersebut, beberapa ada yang kelainan, seperti tuli dan bisu, terus ada bayi yang hydrocephalus juga. Mak jleb dan bikin iba bangeet. Kasian bangeet, udah gak ngrasain kasih sayang dari orang tua, cacat pula. Nah maka dari itu, disana acara kita selanjutnya adalah bermain bersama adik-adik yang masih imut-imut ini. Sebisa mungkin kita membuat mereka senang dan terhibur dengan kedatangan kita, walaupun jujur, ngajakin mereka buat main-main gitu susah juga. Karakter mereka beda-beda banget. Tapi toh juga insyaallah berguna buat kita, nambah ilmu tentang berkomunikasi dengan balita. Hehehe. Dan acara pun ditutup dengan makan bersama. \
Nice day with them, semakin tahu bahwa di luar sana masih banyak orang yang kehidupannya lebih susah. Harus selalu lebih bersyukur lagi buat ke depannya J Seisar Bayu Mukti Wibowo (Seisar) PD reguler 2011
Kami mengajak mereka bermain & menggambar...
Halo, namaku Evan, prodi Pendidikan Dokter 2011. Aku masuk di kelompok 7. Pertama aku agak tidak begitu kenal dengan teman satu kelompok. Tapi setelah perkenalan,akhirnya kenal juga J nah,kelompok 7 kebagian buat program kerja kecil-kecilan di Panti Asuhan Syap Ibu 1. Kami semua berdiskusi dahulu untuk memikirkan pencarian dana. Kami berniat berjualan makanan ringan. Mungkin tidak begitu banyak keuntungan yang didapat, mengingat kebutuhan-kebutuhan di Panti Asuhan Sayap Ibu 1 lumayan banyak. Tapi kami tetap berjuang agar jualan kami laku semuaJ. Hari sabtu 23 Oktober 2011, kami kumpul di FK untuk berangkat ke Panti.
Di sana kami berjumpa dengan anak-anak yang masih ecil,kira-kira 3tahunan. Kami mengajak mereka bermain & menggambar. Sepertinya mereka merasa senang dikunjungi oleh kita semua karena saat kami ajak menggambar,mereka tidak merasa canggung. Pukul 12.00 kami harus segera cabut dari panti. Sebelumnya, kami membersihkan ruangan kami bermain dahulu karena banyak nasi yang tercecer. Akhirnya balik ke FK lagi untuk evaluasi kerja kelompok 7. - Felix Evanda (Evan) PD reguler 2011
Saat saya bertemu dan bergabung dengan teman-teman kelompok 7 AMSA saya merasa cukup senang. Mereka bersikap baik dan ramah sehingga kita bisa menjalin kerja sama yang baik, bekerja secara cepat dan penuh tanggung jawab.
Hal pertama yang kita lakukan adalah melakukan rapat. Kesulitan yang kita hadapi adalah ketika mengatur waktu yang sesuai antara jadwal teman dari PD dan GK. Hari esoknya kita menggalang dana dengan berjualan makanan ringan seperti kue sus, risols, dan lumpia. Uang yang terkumpul adalah sekitar Rp 500.000,00. Sumber dana lain yang kita peroleh adalah dana donatur. Setelah dana terkumpul kita membeli barang-barang keperluan anak-anak di Panti Sayap Ibu yang berjumlah 20 anak. Dua anak sudah bisa berjalan, 8 anak sudah sekolah, dan sisanya masih bayi. Barang-barang tersebut antara lain seperti pempers, susu bubuk, minyak kayu putih, bubur bayi, sembako, dan lain-lain. Kesulitan lain yang kita hadapi adalah ketika mensurvei posisi panti dan meminta izin kegiatan dipanti tersebut dikarenakan pimpinan panti asuhan tidak sedang ditempat sehingga kita harus kembali lagi ke sana di kemudian hari.
Namun, kesulitan-kesulitan yang kita hadapi tersebut telah tergantikan dengan suksesnya acara yang kami laksanakan. Acara dimulai pukul 10.00 sampai 12.00. Kegiatan yang kita berikan kepada anak-anak adalah melatih menggambar, dan bernyanyi bersama anak-anak panti asuhan. Mereka begitu bahagia dengan kedatangan dan perhatian dari kami. Sebagian besar dari mereka penurut, namun ada juga yang sulit diatur dan diajak bermain bersama. Tetapi justru dengan kenakalan mereka, suasana kebersamaan semakin terasa. Setelah itu, kita makan siang bersama. Momen ini yang menurut saya sangat menyentuh hati saya karena di tengah zaman yang modern ini, masih ada orang - orang di antara kita yang haus akan perhatian dan asuhan dari kedua orang tua. Orang-orang seperti mereka lah yang harus mendapatkan perhatian lebih dari kita. Akhir kata, acara yang kita berikan ini merupakan sebagian kecil dari bentuk perhatian yang bisa kita berikan kepada adik-adik yang kurang mampu baik dalam kondisi fisik maupun finansial. Pengalaman berharga yang bisa saya peroleh adalah kita patut bersyukur karena masih mempunyai kedua orang tua yang menyayangi dan merawat kita dan berusahalah sebaik mungkin menggunakan segala kemudahan dan fasilitas yang telah diberikan. - Kleta Paskalia Lupitasari (Kleta) Gizi Kesehatan 2011
Hal pertama yang saya rasakan ketika pertama kali mendapat mini project jadi kelompok kecil saya adalah rasa canggung. Tetapi setelah bertemu dengan mereka, saya merasa sangat nyaman dengan saudara baru saya ini.
Semuanya menjadi akrab satu sama lain dan penuh canda tawa. Sehingga apa yang dikerjakan tampak mudah karena semuanya dilakukan dengan gembira dan bahagia. Namun, pada saat itu terdapat sedikit kekeliruan informasi sehingga saya tidak mengikuti jualan yang diadakan beberapa hari sebelum ke panti. Terdapat rasa penyesalan di hati saya, karena saya tidak dapat membantu teman-teman yang lain berjualan. Namun rasa penyesalan itu saya tebus dengan berjanji kepada diri saya sendiri bahwa saya akan melakukan yang terbaik di hari selanjutnya.
Tibalah hari dimana mini project ini dilaksanakan. Tempatnya di Panti Asuhan Sayap Ibu 1. Ketika datang, saya melihat mata adik-adik kecil yang kami kunjungi berbinar-binar. Ada perasaan bahagia dan haus akan kasih sayang serta perhatian dari setiap orang yang datang ke tempat itu. Disana kami mengajarkan beberapa hal seperti menggambar dan mencuci tangan. Walaupun hanya kurang lebih 2 jam kami disana, tapi banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Yang pertama adalah bersyukur atas semua yang saya miliki sekarang, karena masih banyak orang yang kurang beruntung dari segi apapun. Yang kedua adalah ikhlas dalam berbagi ke sesama, baik dari segi materi, ilmu, maupun waktu. Dan yang paling penting adalah belajar koordinasi dalam membuat suatu acara. Karena untuk membuat suatu acara yang menarik tidak hanya memerlukan orang-orang yang pintar dan kreatif, tetapi orang-orang yang dengan sukarela berkumpul menjadi satu keluarga yang solid dan menerima ide dari orang lain dengan bijaksana. ^_^ - Andi Desi Ulfiani PD 2010
Sebenernya bingung harus mulai darimana, tapi yang jelas pengalaman ujian masuk AMSA ini berarti banget dan membuka pikiran.
Mulai dari jualan misalnya, sebenernya waktu SMA aku juga pernah nge-usaha jualan lebih hectic malah, bikin jualannya sendiri. Cuma beda nya waktu SMA waktunya luaaaaang, bolos kelas nggak masalah, nggak ndengerin pelajaran biasa aja, dan nggak ada tugas-tugas yang butuh banyak waktu. Jadi waktu ujian masuk AMSA ini kerasa banget gimana kita harus pinter-pinter bagi waktu sama bagi tugas bareng temen-temen yang lain. Dan Alhamdulillah jualan berhasil hehe ;D . Yang paling berkesan menurutku, ya waktu ke panti asuhan Sayap Ibu 1. Di sana tiba-tiba aku sadar, ‘hey keadaan anak-anak kayak gini bukan Cuma ada di tv’. Banyak anak-anak kecil di sana yang bisa dikatakan nggak punya ibu nggak punya ayah, nggak bisa bercanda bareng orang tua, nggak punya tempat menangis atau sekedar minta pelukan ke mereka waktu sedih, ga ada tempat mengadu, bahkan mungkin mereka tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tuanya. Memang mereka minta dilahirkan? Di situ aku ngerasa nyesss, jelas nggak bisa mbayangin rasanya harus seperti itu, dari lahir pula. Membuat mereka tertawa adalah hal yang ternyata bisa bikin aku ikut bahagia, ada kepuasan tersendiri dari situ. Nah, semenjak dari sana pikiran-pikiranku lebih terbuka, lebih semangat jalanin hidup, bahwa banyak orang di luar sana yang butuh bantuan, yang butuh kasih sayang, yang butuh perhatian, jadi perjuangan harus tetap berjalan :D… - Dwi Astuti Dharma Putri PD reguler 2011
AMSA? Wah, terimakasih banyak untuk mini prokernya.
Luar biasa pengalaman seminggu kemarin. Sebagai calon anggota aku sudah merasakan pengalaman singkat yang sangat berarti. Mulai dari punya teman-teman baru dari berbagai program studi, dibimbing sama kakak-kakak yang super care, berjualan, sampai berkunjung ke panti asuhan. Poin penting yang sangat aku garis bawahi adalah betapa sulitnya mencari uang dan betapa bersyukurnya hidupku bila dibandingkan dengan adik-adik di panti asuhan. Senang bisa berbagi dan menghibur adik-adik di Panti Asuhan Sayap Ibu I. Adik-adik di sana sudah mengingatkan aku untuk bersyukur masih meiliki keluarga lengkap dan kesehatan fisik dan mental. Terimakasih AMSA, pokoknya semakin yakin dan semangat untuk bergabung bersama AMSA ^_^ - Arindah Nur Sartika (Rinda) Gizi Kesehatan 2011
WOW, WOW, WOW
kesan kesan dan hal hal menarik yang saya ikuti selama seminggu (kurang) menjadi anggota kelompok 7 pre-amsa adalah : WOW.
WOW saya dapat teman baru.
WOW ternyata teman baru saya asik asik dan baik baik
dan
WOW baru jadi pre amsa aja udah dikasih kegiatan bermanfaat!!
tapi sayang, nggak bisa datang di acara ke panti asuhannya..
semoga saya masih punya kesempatan mengihur adek adek panti di lain kesempatan
dalam keluarga amsa ^___^ - Jayanti Ayu Kusumastuti (Ayu) PD regular 2011
Hmmm, sebenernya saya bingung mau nulis apa, tapi karena dipaksa menulis ya akhirnya saya akan menceritakan pengalaman saya dari acara kunjungan ke panti asuhan walaupun sebenarnya pengalaman ini tak bisa diungkapkan hanya dengan kata2 saja * haha lebay....
Banyak kesan2 dan pengalaman berharga yang saya dapatkan dari keseluruhan acara ini, mulai dari dapet temen2 baru yang asyik2 sampe ngerasain susahnya cari duit sendiri, tapi pengalaman yang paling berkesan adalah ketika acara utamanya yaitu kunjungan ke panti asuhan sayap ibu yang khusus menampung anak2 balita yang tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari ke 2 orang tuanya, di sana saya berfikir ternyata kehidupan yang saya rasakan ini sudah sangat membahagiakan apabila dibandingkan dengan anak2 yg berada di panti tersebut, jadi saya belajar untuk lebih bisa bersyukur karena bisa mendapatkan kasih sayang dari ke 2 orang tua saya. - Yugata Halimawan Hazazi PD reguler 2011
kita bisa benar-benar merasakan bagaimana susahnya mencari uang, susahnya mencari sesuap nasi bagi orang orang di luar sana yang berpenghasilan lebih kecil dari uang saku kita....
Namaku adis, pengalamanyang aku dapetin dari berjualan makanan sampai ke panti asuhan adalah kita bisa benar-benar merasakan bagaimana susahnya mencari uang, susahnya mencari sesuap nasi bagi orang orang di luar sana yang berpenghasilan lebih kecil dari uang saku kita. Dengan ini kita bisa lebih bersyukur , menghargai uang dan pemakain uang itu sendiri, sehingga bisa lebih bijak dalam menggunakannya. Selain itu, kita jadi mempunyai kerendahan hati dan tidak melihat ke atas terus. Nah, kalau pengalaman panti itu sendiri yang pasti hampir sama yaitu rasa syukur tiada tara karena kita masih mempunyai orang tua yang lengkap, keluarga yang utuh, dan mempunyai tempat berteduh yang nyaman bersama kedua orang tua dan saudara saudara kita. kita masih bisa makan apa saja yang kita mau. Dan yang amat disyukuri adalah ketika kita dilahirkan tanpa keterbatasan fisik seperti salah seorang adik yang kita temui di panti sayap ibu.
Yang jelas, kita juga bisa lebih terdidik karena tersanding oleh orang tua. Yang pasti harapan kita semua ingin berbagi sedikit kebahagian yang kita punya dengan adik adik yang ada di panti asuhan maupun stafnya. Semoga semua adik adik kelak akan menjadi penerus bangsa yang baik dan berbudi luhur, dan semoga dari sedikit yang kita berikan itu bermanfaat dan dapat memberikan senyuman di bibir mereka. amin .... - Adiles Candra Marandita (Adis) PD reguler 2010